5 Alasan Seorang Wirausaha harus Berani Mengambil Resiko

Saat anda memutuskan menjadi seorang wirausaha maka sebenarnya anda telah memutuskan sesuatu yang besar dampaknya. Bagaimana tidak, dengan menjadi wirausahawan maka secara beratahap anda harus mengubah mindset anda dari yang semula lebih bergantung menjadi lebih mandiri.

Masalahnya tidak semua orang bisa atau mudah beralih dari seorang karyawan kemudian menjadi seorang wirausaha. Bukan meremehkan tetapi pilihan menjadi wirausaha tentu memiliki konsekuensi yang bisa dikatakan tidak semua orang langsung mampu menhadapinya. Makanya tidak heran jika banyak wirausaha pemula mengalami gagal dan akhirnya menyerah.

Meski demikian pada dasarnya dengan menjadi seorang wirausaha sebenarnya anda telah menyiapkan diri menjadi orang yang sukses dengan mengedepankan kemampuan berbisnis. Karena itu seorang wirausaha harus sering memutuskan sesuatu yang memiliki tingkat resiko berbeda-beda. Tingkat resiko inilah yang kadangkala menjadi batu sandungan bagi wirausahawan pemula.

Bergejolaknya berbagai pertimbangan dan sudut pandang melihat situasi, menjadikan mengambil keputusan yang beresiko menjadi sesuatu yang berlarut-larut. Padahal bagi seorang wirausaha mengambil resiko adalah bagian dari proses menjadi pengusaha yang sukses. Jika cara berpikir seperti ini terus tumbuh dalam diri seseorang maka besar kemungkinannya orang tersebut bisa menjadi pebisnis gagal.

Menjadi orang sukses adalah keinginan setiap orang. Karena jika anda telah memutuskan menjadi seorang wirausaha maka anda harus berani mengambil keputusan penting yang tidak jarang memiliki resiko yang besar. Sikap berani mengambil resiko adalah bagian penting yang harus ada pada diri anda.

5 Alasan Seorang Wirausaha harus Berani Mengambil Resiko

Alasan seorang wirausaha harus berani mengambil resiko


1. Resiko dapat dihitung

Ketika seorang wirausaha dituntut segera mengambil keputusan dan memiliki dampak yang besar sejujurnya setiap resiko bisa dihitung. Bisnis adalah perhitungan yang bisa diprediksi dampak kedepannya walaupun tidak 100% benar. Maka dari itu sikap berani mengambil resiko bagi wirausaha seharusnya berbeda dengan sikap terburu-buru yang cenderung gegabah tanpa perhitungan.

Jika anda mau menjadi wirausaha jangan takut mengambil keputusan beresiko selama anda sudah memiliki pertimbangan yang matang.

2. Anda tidak akan pernah tahu sampai Anda mencoba

Bagi seorang pengusaha salah satu cara memajukan bisnis adalah dengan cara praktek. Untuk menjadi pengusaha yang sukses seorang wirausaha harus berani mencoba sesuatu yang berpotensi memajukan bisnis, meskipun dalam kasus ini sebuah keberanian mengambil resiko untung rugi harus diuji.

Banyak wirausaha yang awal-awalnya takut mencoba dan akhirnya bisnis hanya berjalan stagnan. Padahal bisnis yang baik adalah bisnis yang terus berinovasi ditengah semakin sengitnya pesaingan bisnis. Jika anda maju mundur membuat keputusan bisnis karena tidak mau mengambil sebuah resiko maka perlu anda ketahui bahwa tidak ada bisnis yang bertumbuh terus menerus. Pasti ada masa di mana bisnis yang bahkan paling besar pun mengalami masa-masa sulit. Jadi, selama anda yakin telah membuat hitungan bisnis yang matang dan terukur mengapa harus takut mengambil sebuah resiko.

3. Resiko membantu membedakan antara pemimpin dan pengikut 

Dalam banyak kasus seorang pengusaha rela mengambil langkah berani walaupun memiliki resiko yang besar. Dilingkungan bisnis yang kompetitif sekarang ini mengikuti jalan yang sama dengan pengusaha lain bisa berakibat bisnis mudah rapuh kemudian bangkrut.

Kenyataannya hanya pemimpin sejati yang berani mengambil sebuah resiko untuk menerobos sulitnya berkompetisi bisnis jaman modern. Tidak berani mengambil resiko menandakan jiwa wirausaha lemah pada diri seseorang. Makanya tidak aneh jika sebagian besar karyawan hanya berlindung di zona nyaman dan akhirnya tidak ada perubahan frontal pada kehidupannya baik sekarang atau setahun kemudian.

4. Tanpa resiko tidak ada terobosan baru (inovasi)

Sebelum anda mengeluarkan produk baru atau melakukan sesuatu hal yang baru dalam usaha pada permulaannya semakin anda ber-inovasi maka akan sejalan dengan besarnya resiko yang akan muncul. Maka dari itu sebagian wirausaha yang tidak mau berinovasi karena takut mengambil resiko rugi atau bangkrut.

Padahal dengan tidak ada bisnis yang baik dan terus bertumbuh melainkan mereka selalu berupaya berinovasi mengikuti pangsa pasar yang mereka targetkan. Tidak berani mengambil resiko kemudian berhenti berinovasi maka anda sedang menyiapkan bisnis anda untuk bangkrut.

Tentu saja inovasi yang baik adalah inovasi yang tetap mengedepankan perhitungan yang jelas dan memang memungkinkan untuk diterapkan dan bukan sekedar sudah berinovasi, tetapi tidak memperhitungkan pangsa pasar yang ditargetkan.

5. Ini adalah kesempatan untuk belajar

Mungkin ini terdengar mengada-ada bagi sebagian orang, tetapi jika menilik pada sebagian pengusaha yang sukses dan mengetahui sejarah perjuangan mereka maka cara pandang akan berbeda. Pada dasarnya tidak ada pengusaha yang selalu sukses ketika menjalankan bisnisnya. Selalu saja ada kenangan manis dan pahit dalam mengembangkan bisnis.

Berkaca pada hal itu sebenarnya anda bisa belajar berbagai pengalaman positif dari pengusaha sukses tersebut. Namun jika anda pernah mengambil resiko dan gagal dalam bisnis maka sebetulnya anda sedang mendapat pelajaran berharga yang sangat kuat yang bahkan keterampilan ini akan melekat seumur hidup. Di masa depan anda semakin mengerti cara menghitung kemungkinan serta pemikiran dan perencanaan strategi dalam bisnis.

Kesimpulan, terlepas dari besarnya resiko atau dampak yang akan muncul ketika anda memutuskan sesuatu dalam bisnis. Maka jangan buru-buru menolak atau menjalankannya, tetapi hitung dahulu segala kemungkinan yang bisa terjadi setelahnya. Peras otak anda untuk perencanaan dan strategi untuk mendapatkan tingkat rasio keberhasilannya. Setelah itu baru anda putuskan layak tidak hal itu dilakukan sekarang. Jika tingkat rasio keberhasilannya tinggi maka anda harus berani mengambil resiko.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel